Friday, November 18, 2011

Ilmu dan Zikir - Ilmu 32

-->


-٣٢-
عَنْ أَبِىْ بَكْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ:
اغْدُ عَالِمًا، أَوْ مُتَعَلِّمًا، أَوْ مُسْتَمِعًا، أَوْ مُحِبًّا، وَلا تَكُنِ الْخَمِسَةَ فَتَهْلِكَ وَالْخَامِسَةُ أَنْ تُبْغِضَ الْعِلْمَ وَأَهْلَهُ.
رواه الطبرانى فى الثلاثة والبزار ورجاله موثقون، مجمع الزوائد ٣٢٨/١ 
-32-
Dari Abu Bakar R. Anhu meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah S.A.W. bersabda:
“Jadilah kamu seorang yang alim,
atau orang yang belajar Ilmu agama,
atau orang yang gemar mendengar pengajian agama dengan teliti,
atau menjadi orang yang mencintai Ilmu dan ahli Ilmu.
Dan jangan kamu menjadi orang yang kelima,
yang mana kamu akan binasa.
Kelima ialah kamu membenci Ilmu dan ahli Ilmu”.
(Hadis Riwayat Tabrani)

Dipetik daripada:
Ilmu dan Zikir - Ilmu : 32
Muntakhab Ahadith (2009,  Klang Book Centre)
Hadzrat Maulana Muhammad Yusuff Al-Kandahlawi

Monday, October 10, 2011

IKRAMUL MUSLIMIN - Kedudukan Seorang Muslim 17




-١٧-
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ عِنْدَ ذِكْرِ النَّارِ : أَهْلُ النَّارِ كُلُّ جَعْظَرِىٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ الضُّعَفَاءُ الْمَغْلُوْبُونَ.
رواه أحمد ورجاله رجال الصحيح، مجمع الزواءد ١٠/٧٢١


-17-
Dari Abdullah bin ‘Amru bin al-‘As R.Anhuma berkata, Rasulullah S.A.W. bersabda ketika menceritakan tentang ahli neraka: “Penghuni-penghuni neraka keras hatinya, orang-orang yang bengis, bermegah diri, sombong, suka menghimpunkan harta dan kekayaan yang berlebihan (tidak memberikannya kepada orang miskin). Dan ahli-ahli syurga adalah orang-orang yang lemah, dan orang-orang tertekan”.
(Hadis Riwayat Musnad Ahmad)

Dipetik daripada:
Ikramul Muslimin - Kedudukan Seoarang Muslim : 17,
Muntakhab Ahadith (2009, Klang Book Centre),
Hadzrat Maulana Muhammad Yusuff Al-Kandahlawi.

IKRAMUL MUSLIMIN - Kedudukan Seorang Muslim 13

-١٣-
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
أَنَّهُ قَالَ : مَرَّ رَجُلٌ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
فَقَالَ لِرَجُلٍ عِنْدَهُ جَالِسٍ : مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟
فَقَالَ : رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِ النَّاسِ، هَذَا وَاللهِ حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَن يُنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَن يُشَفَّعَ،
قَالَ : فَسَكَتَ رَسُولُ للهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
ثُمَّ مَرَّ رَجُلٌ
فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَا رَاْيُكَ فِي هَذَا؟
فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ! هَذَا رَجُلٌ مِنْ فُقَرَاءِ المُسْلِمِينَ، هَذَا حَرِىٌّ إِنْ خَطَبَ أَن لا يَنْكَحَ، وَإِنْ شَفَعَ أَن لا يُشَفَّعَ، وَإِنْ قَالَ أَن لا يُسْمَعَ لِقَوْلِهِ.
فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا.
رَوَاهُ الْبُخَارِي، باب فضل الفقر، رقم : ٦٤٤٧

Friday, May 20, 2011

Tangisan Seorang Pemimpin Yang Takut Pada Alloh


 
UMAR bin ABDUL AZIZ, Dia seorang hafizh, mujtahid, sangat mendalam ilmunya, zuhud,ahli ibadah dan sosok pemimpin kaum Muslimin yang sejati. Dia juga disebut Abu Hafsh,dari suku Quraisy,Bani Umayyah.


Istrinya, Fathimah pernah berkata, “ Dikalangan kaum laki-laki memang ada yang shalat dan puasanya lebih banyak dari Umar. Tetapi aku tidak melihat seorangpun yang lebih banyak ketakutannya kepada Allah daripada Umar, jika masuk rumah ia langsung menuju tempat shalatnya, bersimpuh dan menangis sambil berdoa kepada Alloh hingga tertidur. Kemudian dia bangun dan berbuat seperti itu sepanjang malam.”

Takkala menyampaikan khutbah terakhirnya, Umar bin Abdul Aziz naik keatas mimbar, memuji Alloh, lalu berkata, “ Sesungguhnya ditanganmu kini tergenggam harta orang-orang yang binasa. Orang-orang yang hidup pada generasi mendatang akan meninggalkannya , seperti yang telah dilakukan oleh generasi yang terdahulu. Tidakkah kamu ketahui bahwa siang dan malam kamu sekalian mengarak jasad yang siap menghadap Allah, lalu kamu membujurkannya di dalam rekahan bumi, tanpa tikar tanpa bantal, lalu kamu menimbunnya dalam kegelapan bumi ?. Jasad itu telah meninggalkan harta dan kekasih-kekasihnya. Dia terbujur dikolong bumi, siap menghadap hisab. Dia tak mampu berbuat apa-apa menghadapi keadaan sekitarnya dan tidak lagi membutuhkan semua yang ditinggalkannnya. Demi Allah, kusampaikanhal ini kepadamu sekalian, karena aku tidak tahu apa yang terbatik didalam hati seorang seperti yang kuketahui pada diriku sendiri “

Selanjutnya Umar bin Abdul Aziz menarik ujung bajunya, menyeka air mata, lalu turun dari mimbar. Sejak itu dia tidak keluar rumah lagi kecuali setelah jasadnya sudah membeku.

Diriwayatkan dari Abdus-Salam, mantan budak Maslamah bin Abdul Malik, dia berkata: “ Umar bin Abdul Aziz pernah menangis, melihat ia menangis, istrinya dan semua anggota keluarganya pun ikut menangis, padahal mereka tidak tahu persis apa pasalnya mereka ikut-ikutan menangis”.

Setelah suasana reda, Fathimah, istrinya bertanya: “Demi ayahku sebagai jaminan, wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat engkau menangis? “ .Umar bin Abdul aziz menjawab, “ Wahai fathimah, aku ingat akan persimpangan jalan manusia takkala berada di hadapan Alloh, bagaimana sebagian diantara mereka berada di sorga dan sebagian lain berada di neraka

"Alangkah baiknya jika aku sehelai bulu di badan seorang mu'min."

(Abu Bakar as-Siddiq Radhiallohu Ta'ala 'Anhu)

Jom Ikut